Senin, 12 Oktober 2015
10 Tempat Hits Surabaya
1. Kooffee Roof Bar Surabaya
Contact :
Kooffee Roof Bar Surabaya.
G Suites Hotel lt 11.
Jl Raya Gubeng No 43 Surabaya.
Monday - Friday 14.00 - 22.00.
Saturday - Sunday 12.00 - 23.00.
Bring 100k each person is enough.
Favorite menus : Chiken Steak 38k, Classic Spaghetti 50k, The Ultimate Steak with Buttered rice 55k, Meetball Beef Soup 57k.
Favorite beverages : Floating Beer 75k, Coffe, Tea, Blended 27k, Soda & Juice.
2.Too Too Moo Patisserie Surabaya
Contact:
Jl. Imam Bonjol No. 38.
Operational Days & Hours :
Monday to friday 9 AM – 9 PM.
Saturday 9 AM – 10 PM.
Sunday 11 AM – 09 PM.
Closed on Tuesday.
Contact : 031- 5681763.
Favorite pastries : Blooming Love, Lemon Maringue, Milk pudding Ruspberry, Avocado durian trifle. The average price for pastry is 28k.
Favorite main courses : Pork Belly and Mushroom Quiche. Price for maincourse start from 30k until 40k.
3. Snow Bowl Cafe Surabaya
Contact :
Jln Raya Darmo Permai 1 no 35.
+62317315951.
Open Everyday 09.00 AM - 10.00 PM.
Prepare 50k-100k/person
Favorite menus : Taiwan Sweet Potato Stick 21k, Beef Cipolatta 42k, SnowBowl XL Chicken 35k, Nasi Lemak with Prawn Sambal 35k, Tom Yum Fried Rice 30k.
Favorite beverages : Strawberry Smoothies 21k, Snow Bowl Green Tea Ice, Matcha Ice Cream, Grass Jelly Pudding, Q Ball, Pearl 39k, Mango Ice, Pudding, QBall & Yoghurt Popping Ball 39k.
4. SKY 36 Restaurant Surabaya
Contact :
Sky 36 Restaurant Surabaya.
Jalan Sumatra no. 36 (in front of Domicile).
031-99005400 | 081230592000.
Open Everyday :
04.00 PM - 10.00 PM.
Preferably Reservation.
Prepare around Rp. 400.000,-/person or use credit card instead.
Smoking area is in the outdoor area.
EDC Machine available.
Favorite menus : PizzaHealthy 82k, Fillet of Ribeye beef 272k, Filllet of Sirloin 279k.
Favorite beverages : Coffee, Milk Shake, Blended.
5. Calibre Coffee Roasters Surabaya
Contact :
Calibre Coffee Roasters.
Jl. Walikota Mustajab 67-69 Surabaya.
Sun - Thu 10 AM - 10 PM.
Fri - Sat 10 AM - 11.30 PM.
Prepare 100k/person.
Electricity Outlet, EDC Machine & Wi-Fi available.
Favorite menus : Kaya Toast 32k, Spicy Thai Watermelon salad 35k, French Fries 15k, Classic Caeser Salad 45k.
Favorite beverages : Iced Tea, Hot Tea, Japanese Iced Coffee, Coffee with Milk, Espresso 36k.
6. Communal Coffee & Eatery Surabaya
Contact :
Communal Coffee & Eatery.
Kertajaya Indah Tengah No. 24 (Klampis).
+62315945301.
Open 17.00 - 23.00.
Fri - Sat until 24.00.
Monday Closed.
Prepare 100k/person.
Wifi & Power outlets available.
CASH ONLY.
Favorite menus : Chiken communal 45k, Sausage Breakfeast 50k, Egg Benedict 30k, Hot & Spicy Seafood 40k.
Favorite beverages : Tea, Communal soda, Ice blended.
7. Domicile Kitchen And Lounge
Contact:
Jl. Sumatra 35, Surabaya.
Operational days :
Sunday – Friday : 11 am – 01 am.
Saturday : 11 am – 02 am.
Phone : 031-5016900.
Favorite menus : Wagyu Cheese Burger, Black Ink Fetucinne Seafood White Cream. The price for food start from 65k until 290k.
Favorite beverages : Mocha Coconut Shake, Passion Fruit Ginger, Cotton Candy Martini. The price for beverages start from 15k until 90k.
8.Libreria Eatery Surabaya
Contact:
Jln. Ngagel Jaya 89.
Operational Days :
Every day : 10 AM – 10 PM.
Favorite foods: Coney Dog, Egg Benedict. Average price for food is 20k until 40k.
Favorite beverages: Green tea Frappe, Milk Prace from The Artisan Bakery. Average price for beverage is 15k until 30k.
www.libreriaeatery.com.
Instagram : @libreriaeatery.
9. Pipe And Barrel
Contact:
Jl. Polisi Istimewa 22, Surabaya.
Operational days :
Sun – Thu : 10 AM – 11 PM.
Fri – Sat : 10 AM – 01 AM.
Contact : 031-5683275.
Favorite foods : Mini Chicken Gordon Blue, Cheesy Crusty Salmon. Average price for food is 30k until 60k.
Favorite beverages : Lemon Italian Soda. Average price for beverage is 25k until 35k.
Intagram: @pipeandbarrel.
10. Cup And Crumbs Surabaya
Contact:
Jl. Manyar Kertoarjo V/19 – Surabaya.
Operational days :
Weekday : 9 am – 9 pm.
Weekend : 9 am – 11 pm.
Contact : 031-5981036.
Favorite menus : Egg Benedict, French Toast, Beef Burger. Price for food and desert start from 18k until 41k.
Favorite beverages : Oreo Frappe Cookies, ice latte/cappucino/mocha. Price for beverages start from 15k until 30k.
Instagram : @cupandcrumbs.
Sabtu, 10 Oktober 2015
Resume Manajemen Keuangan - Manajemen Struktur Modal
MANAJEMEN
STRUKTUR MODAL
1.
Pendekatan NI,
NOI, Tradisional
A.
Pendekatan laba
bersih (Net Income) mengasumsikan bahwa investor
mengkapitalisasi atau menilai laba perusahaan dengan
tingkat kapitalisasi yang konstan dan perusahaan dapat meningkatkan jumlah
utangnya dengan biaya utang yang konstan pula. Karena biaya modal saham dan
biaya utang adalah sama, maka semakin besar utang yang digunakan perusahaan,
biaya modal rata-rata tertimbang akan semakin kecil. Jika biaya modal rata-rata
tertimbang semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin besar,
maka nilai perusahaan akan meningkat. Persoalannya adalah apakah dalam
kenyataannya ada perusahaan dapat memperoleh pembiayaannya dengan 100% utang.
B.
Pendekatan laba
operasi bersih (Net Operating Income) mengasumsikan
bahwa investor memiliki reaksi yang berbeda terhadap
penggunaan utang oleh perusahaan. Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal
rata-rata tertimbang adalah konstan berapapun tingkat utang yang digunakan oleh
perusahaan. Pertama, diasumsikan bahwa biaya utang konstan seperti
halnya dalam pendekatan Net Income. Kedua, penggunaan utang yang
semakin besar, oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan risiko
perusahaan. Oleh karena itu tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik
modal sendiri akan meningkat sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan oleh
utang. Konsekuensinya adalah biaya modal rata-rata tertimbang tidak mengalami
perubahan dan dalam situasi ini keputusan struktur modal menjadi tidak penting.
C.
Pendekatan tradisional
(Traditional Approach) diasumsikan dalam
pendekatan ini bahwa hingga satu leverage
tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan, sehingga biaya modal
baik utang (Kd) maupun saham (Ke) relative konstan.
Tetapi setelah leverage atau rasio tertentu, biaya utang dan biaya modal
sendiri meningkat. Peningkatan biaya modal sendiri ini akan semakin besar dan
bahkan akan lebih besar daripada penurunan biaya karena penggunaan utang yang
lebih murah. Akibatnya biaya modal rata-rata tertimbang pada awalnya menurun
dan setelah leverage tertentu akan meningkat. Oleh karena itu nilai perusahaan
pada awalnya meningkat dan kemudian menurun sebagai akibat penggunaan utang
yang semakin besar. Dengan dimikian menurut pendekatan tradisional ini terdapat
suatu struktur modal yang optimal untuk setiap perusahaan.
2. Pendekatan teori MM tanpa pajak
A. Preposisi I
MM berpendapat bahwa nilai setiap perusahaan tidak
lain merupakan kapitalisasi laba operasi bersih yang diharapkan atau expected
net operating income ( NOI = EBIT ) dengan tingkat kapitalisasi ( Ko ) konstan
yang sesuai dengan tingkat resiko perusahaan
B. Preposisi
II
MM berpendapat bahwa biaya modal sendiri perusahaan
yang memiliki leverage adalah sama dengan biaya modal sendiri perusahaan yang
tidak memiliki leverage ditambah dengan premium resiko. Dimana besar kecilnya
resiko tergantung atas selisih antara biaya modal sendiri dan biaya utang
perusahaan yang tidak memiliki leverage dikalikan dengan besarnya utang.
C. Preposisi III
MM berpendapat bahwa perusahaan seharusnya
melakukan investasi proyek baru sepanjang nilai perusahaan meningkat paling
tidak sebesar iaya investasi.
Pendekatan teori MM bila ada pajak
A. Preposisi I
MM berpendapat bahwa nilai perusahaan yang memiliki
leverage sama dengan nilai perusahaan yang tidak memiliki leverage ditambah
dengan nilai perlindungan pajak. Adapun nilia perlindungan pajak ini adalah
sebesar pajak penghasilan perusahaan dikalikan dengan utang perusahaan.
B. Preposisi II
MM berpendapat bahwa biaya modal sendiri perusahaan
yang memiliki leverage adalah sama dengan biaya modal perusahaan yang tidak
memiliki leverage ditambah dengan premium resiko. Besarnya premium rsiko ini
tergantung atas besarnya utang dan selisih atas biaya modal sendiri perusahaan
yang tidak memiliki leverage dan biaya utang.
C. Preposisi III
Sama seperti dalam kondisi tidak ada pajak,
perusahaan seharusnya melakukan investasi sepanjang memenuhi syarat
IRR > Keu{1-T(D/V)}
IRR > Keu{1-T(D/V)}
Kesimpulan :
Pendekatan teori MM dengan adanya pajak penghasilan
perusahaan dan pajak pendapatan perseorangan.Pendekatan ini sama seperti
pendekatan-pendekatan terdahulu hanya saja pada pendekatan ini kita memasukkan
adanya nilai penghasilan perushaan dan pajak pendapatan perseorangan.
3. Pecking Order Theory
Pecking
order theory mengasumsikan bahwa perusahan bertujuan memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham.
Perusahaan berusaha menerbitkan sekuritas pertama dari internal, retained
earning, kemudian utang berisiko rendah dan terakhir ekuitas (Myers, 1984 dalam
Perminas Pangeran, 2004). Pecking order theory memprediksi bahwa pendanaan
utang eksternal didasarkan pada defisit pendanaan internal.Model pecking order
theory memfokuskan pada motivasi manejer korporat, bukan pada prinsip-prinsip
penilaian pasar modal. Pecking order theory mencerminkan persoalan yang
diciptakan oleh asimetrik informasi. Dasar pemikirannya didasarkan pada
penjelasan berikut ini, (Meyers, 1984 dalam Perminas Pangeran, 2004) : Para
manejer mengetahui lebih banyak tentang perusahaan daripada investor luar,
namun mereka enggan untuk menerbitkan saham ketika percaya saham mereka adalah
undervalued. Investor memahami bahwa para manajer mengetahui lebih banyak dan
mereka mencoba menerbitkan sesuai waktu yang tepat.Para manejer
menginterpresentasikan keputusan untuk menerbitkan ekuitas sebagai bad news,
dan perusahaan dapat menerbitkan ekiutas hanya pada harga discount.Perusahaan
yang bekerja berdasarkan filosofi pecking order theory dan membutuhkan ekuitas
eksternal kemungkinan tidak akan memanfaatkan kesempatan investasi yang baik,
karena saham tidak dapat dijual pada “fair Price”.
Menurut
Myers (1996) dalam Saidi (2004) perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan
dari modal internal, yakni dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan
depresiasi. Urutan penggunaan sumber dana dengan mengacu packing order theory
adalah internal fund (dana internal), debt (utang), dan equity (modal sendiri)
(Kaaro, 2003).
Langganan:
Postingan (Atom)